Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Amy Boucher Pye

Sahabat Seumur Hidup

William Cowper (1731–1800), penyair asal Inggris, bersahabat dengan John Newton (1725–1807), pendetanya yang mantan pedagang budak. Cowper menderita gangguan depresi dan kecemasan, bahkan pernah mencoba bunuh diri lebih dari sekali. Manakala Newton mengunjunginya, mereka akan pergi berjalan-jalan sambil bercakap-cakap tentang Allah. Agar Cowper kembali berkreasi dan punya alasan untuk menulis puisi, sang pendeta terpikir untuk membuat buku nyanyian. Cowper pun menyumbangkan banyak lagu, termasuk “God Moves in a Mysterious Way” (Dengan Cara-Mu yang Ajaib, Nyanyian Rohani Methodist no. 135). Ketika Newton pindah ke gereja lain, persahabatannya dengan Cowper terus terjalin dan mereka berkorespondensi secara rutin hingga akhir hidup Cowper.

Harapan dan Keinginan

Ketika saya pindah ke Inggris, hari raya Thanksgiving yang biasa dirayakan di Amerika menjadi hari Kamis biasa di bulan November. Meski saya mengadakan perjamuan pada akhir pekannya, saya rindu berkumpul kembali bersama keluarga dan teman-teman di hari istimewa itu. Namun, saya paham, bukan saya saja yang memendam keinginan seperti itu. Kita semua ingin bersama dengan orang-orang yang kita kasihi pada momen-momen khusus dan hari raya. Bahkan saat merayakannya, kita mungkin merindukan seseorang yang tidak bisa bersama dengan kita, atau kita mungkin mendoakan keluarga kita yang tidak utuh lagi agar memperoleh damai sejahtera.

Mengasihi Sesama

Dalam masa-masa isolasi mandiri dan pembatasan di tengah pandemi virus corona, kata-kata Martin Luther King Jr. dalam “Surat dari Penjara Birmingham” yang ditulisnya terasa sangat tepat. Ia mengatakan, ketika berbicara tentang ketidakadilan, ia tidak bisa duduk diam di satu kota tanpa mencemaskan apa yang terjadi di kota lain. “Tak terhindarkan bahwa kita semua terperangkap dalam jaringan yang sama,” ia berkata, “terikat dalam satu nasib yang sama. Apa pun yang mempengaruhi seseorang secara langsung, mempengaruhi kita semua secara tidak langsung.”

Perubahan Sejati

Sebagai anak yang dibesarkan dalam keluarga yang berantakan di London Selatan, Claud mulai berjualan ganja saat berusia 15 tahun dan heroin pada usia 25 tahun. Untuk menutupi kegiatannya, ia bekerja menjadi mentor anak-anak muda. Tak lama kemudian, ia mulai tertarik dengan penyelianya, seorang yang percaya kepada Yesus, dan tergerak untuk ingin tahu lebih banyak. Setelah menghadiri pertemuan yang menolongnya untuk mengenal iman Kristen, ia “menantang” Kristus untuk masuk ke dalam hidupnya. “Aku merasa disambut dengan hangat,” ujarnya. “Orang langsung melihat perubahan dalam diriku. Aku menjadi pengedar narkoba paling gembira di dunia!”

Kristus yang Berdiam

Pengkhotbah asal Inggris F. B. Meyer (1847–1929) menggunakan telur untuk mengilustrasikan apa yang ia sebut sebagai “filosofi mendalam tentang Kristus yang berdiam”. Ia mengatakan bahwa kuning telur yang telah dibuahi adalah “benih kehidupan” kecil yang terus bertumbuh setiap hari hingga anak ayam terbentuk di dalam cangkangnya. Demikian pula Yesus tinggal di dalam kita melalui Roh Kudus untuk terus mengubahkan kita. Meyer berkata, “Mulai sekarang Kristus akan terus tumbuh dan bertambah dan menyerap segala sesuatu ke dalam diri-Nya, dan terbentuk di dalam diri Anda.”

Kekuatan Sebuah Nama

Ranjit menciptakan sebuah lagu berisikan nama anak-anak jalanan di Mumbai, India, untuk menyenangkan dan menguatkan mereka. Ia menciptakan melodi yang unik bagi setiap nama dan mengajarkan mereka lagu tersebut, dengan harapan anak-anak itu memiliki kenangan yang indah tentang nama mereka. Bagi anak-anak yang jarang mendengar nama mereka disebutkan dengan penuh kasih, Ranjit memberikan penghormatan sebagai hadiah bagi mereka.

Diterima dengan Hangat

Di akhir perjamuan Paskah Yahudi yang merayakan dan memperingati karya keselamatan Allah yang luar biasa, para anggota gereja mengungkapkan sukacita mereka dengan menari bersama dalam suatu lingkaran. Barry menonton sambil tersenyum, dan berkata, “Inilah keluarga saya sekarang. Inilah komunitas saya. Saya telah menemukan tempat yang membuat saya tahu bahwa saya bisa mengasihi dan dikasihi . . . tempat saya diterima.”

Anugerah dalam Pencobaan

Annie Johnson Flint menjadi lumpuh akibat radang sendi hanya beberapa tahun setelah ia lulus SMA. Ia tidak lagi dapat berjalan dan harus bergantung pada orang lain yang membantu memenuhi kebutuhannya. Berkat puisi dan kidung-kidung ciptaannya, ia menerima banyak pengunjung, termasuk seorang diaken perempuan yang merasa putus asa dengan pelayanannya. Sekembalinya ke rumah, diaken itu menulis surat kepada Annie, untuk bertanya mengapa Allah mengizinkan kesulitan terjadi dalam hidupnya.

Hikmat dan Pengertian

Pada tahun 1373, ketika masih berusia tiga puluh tahun, Julian dari Norwich jatuh sakit dan hampir meninggal dunia. Ketika seorang hamba Tuhan mendoakannya, Julian menerima beberapa penglihatan yang membuatnya makin dalam merenungkan penyaliban Yesus Kristus. Setelah kesehatannya pulih secara ajaib, ia menghabiskan dua puluh tahun berikutnya dengan menyendiri dalam sebuah kamar di gereja, berdoa dan merenungkan pengalaman tersebut. Ia menyimpulkan bahwa “maksud [Allah] adalah kasih”; artinya, pengorbanan Kristus adalah wujud tertinggi dari kasih Allah.